Meski hanya sebuah gang sempit dengan diapit tembok tua dan jendela kayu reot nyatanya Jalan Gula Surabaya ramai sekali dikunjungi masyarakat yang gemar fotographi. Tidak sedikit pula pasangan yang melakukan foto prewedding dengan tema vintage di lokasi ini.
Sebenarnya untuk berfoto dilokasi jalan gula ini pengunjung dikenai biaya parkir Rp.2000 dan uang kebersihan seikhlasnya, tapi karena saya datang sangat pagi sakali, jadi masih sepi dan tukag parkirnya pun belum datang. Kalau datang lebih siang saya bisa menyewa sepeda kebo tua sebagai properti foto. Tapi saya memilih datang sangat pagi karena memang ingin mendapatkan suasana sepi jadi lebih puas dan bisa menguasai spot foto dan malas bayar parkir.
Salah satu alasan saya datang ke Jalan Gula adalah karena memang saya menyukai hal-hal berbau vintage. Saya suka bangunan-bangunan tua dengan ornamen bergaya eropa, dan china. Dan lagi bagunan -bangunan tua di surabaya ini menyimpan sejarah dan ceritanya sendiri. Cerita kehidupan kependudukan Belanda di jaman penjajahan. Bangunan - bangunan tua di Surabaya juga menjadi saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan. Meski sudah berumur sangat tua, tapi rasanya bangunan-bangunan tua ini masih menyimpan sisa kemegahaannya di masa lampau. Beberapa bangunan sudah direnovasi dan berubah fungsi menjadi perkantoran, hotel, pertokoan, Bank, Gudang dan ada pula yang dibiarkan tidak terurus dan belum mengalami proses peremajaan sehingga emm sangat disayangkan kondisinya sekarang sangat memprihatinkan dengan penuh coretan2 tangan yang tidak bertanggung jawab. Namun meski begitu bangunan-bangunan tua yang ditinggalkan dan tidak terurus pun masih diminati penggemar fotografi untuk huntuing foto unik. Salah satu Tempat hunting foto di kota Tua Surabaya adalah di Jalan Gula
Jalan gula sebenarnya hanya sebuah gang sempit dengan kanan kiri bangunan tua peninggalan belanda. Meski terrgolong gang sempit namun jalan gula terbilang ramai lalu lanang pick up dan truk ukuran sedang bongkar muat barang dari pertokoan di Kya-Kya Kembang Jepun. Sementara itu bangunan-Bangunan tua yang ada di Jalan Gula mayoritas berlantai 2 dan 3 sehingga membuat jalannya teduh.
Bangunan tua di Jlan Gula |
Bagunan di Jalan Gula ini sepertinya merupakan bekas gudang tembakau yang sudah tidak terpakai lagi. Tembok2 Bangunan di jalan Gula inipun sudah sangat rapuh, tinggal batu bata lapuk dengan beberapa bagian tembok masih terpulas cat berwarna putih tulang kusam, jendela-jendela nyapun hanya tinggal kusen kayu reyot dengan teralis-teralis kuno berkarat yang seakan sedang menceritakan kisah sedih dari sebuah bangunan tua renta yang ditinggalkan
Kalau kita mendongak keatas kita juga bisa melihat tembok rooftop sudah ditumbuhi tumbuhan tumbuhan liar yang menurut saya ini menjadi aksesoris unik tersendiri yang menambah kesan tua dan mistis. Bahkan informasi yang saya dapatkan dari warga sekitar, jalan Gula ini memang cukukp "horor"kalau malam hari. Memang sih saya merasakan aura yang berbeda. Mungkin karena sudah sangat tua dan tidak terawat. Namun arsitektur kuno, pencahayaan yang teduh mistis, dan horor ini seperti menjadi satu kesatuan yang menjadi magnet tersendiri bagi para pecinta fotography untuk mengabadikannya menjadi sebuah foto yang unik.
Namun sayang sekali eksotisme kota tua Surabaya khususnya di jalan gula ini belum mendapat perhatian secara dari pemerintah kota Surabaya khususnya dari Dinas Pariwisata.Memang di Surabaya ini banyak sekali banguna bagunan tua peninggalan jaman Kolonial Belanda yang masih megah berdiri kokoh yang seharusnya bisa menjadi cagar budaya dan bisa menjadi daya tarik pariwisata surabaya.
Sungguh semakin tua semakin kau mempesona
0 komentar:
Post a Comment