Ini adalah kali ke 2 saya mengunjungi Pulau Bangka, setelah kunjungan
pertama dulu saya belum sempat keliling ke satupun tempat wisata di
sana. maklum kunjungan saya selalu dalam rangka Dinas kerja dengan waktu
yang singkat sedangkan jadwalnya cukup padat. Nah di kesempatan ke dua
ini saya kepengen banget meluangkan sedikit waktu untuk mengenal dan
melihat sedikit keindahan negri serumpun sebalai yang juga merupakan
pulau penghasil timah terbesar di Indonesia ini
12 Februari 2014
Pukul 05.55 pagi WIB
Departure at Juanda International Airport
Saya
mulai berangkat menuju Jakarta terlebih dahulu untuk transit sebelum
melanjutkan perjalanan lagi ke destinasi saya yang sesungguhnya yaitu
kota Pangkalpinang. Setelah hampir 4 jam menunggu di bandara
Soekarno-Hatta Cengkareng, akhirnya Pesawat Cit*l*nk yang saya tumpangi
akhirnya datang untuk membawa saya menuju ke Pangkalpinang-Bangka.
|
view Bangka dari atas |
Pulau
Bangka sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia saat ini kondisi
geografisnya rusak berat akibat pertambangan liar yang tidak terkendali.
Dimana-mana terlihat bekas galian tambang timah liar milik rakyat yang
terbengkalai. Jika kita berangkat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang
dengan menggunakan pesawat terbang, sebelum landing kita akan lihat
banyak kubangan bekas galian timah yang sama sekali tidak indah Daerah
yang dulunya dipenuhi hutan lebat, kini tinggal kenangan. Sejauh mata
memandang, yang terlihat adalah kubangan besar, membentuk kolam-kolam
besar berwarna coklat yang sungguh sangat disayangkan.
Pukul 11.05 WIB
Landed at Depati Amir Airport.
Sampai
juga saya di Bandara Depati Amir kota Pangkalpinang Bangka. Jangan
membayangkan Bandara ini mewah seperti Juanda di Surabaya, atau
Kualanamu di Medan. Sungguh sangat berbeda. Bandara Depati Amir adalah
bandara yang bisa dibilang kecil, lebih nampak seperti stasiun kereta
api dari pada bandara. Baru masuk saja saya sudah disuguhkan suasana
crowded yang kurang tertata rapi. dipenuhi penumpang dan porter yang
sibuk menawarkan jasa angkut. ah sudahlah jangan erlalu lama berada di
Bandara ini, karena tempat-tempat indah sedang menanti untuk dikunjungi
selain itu saya tidak mau membuang waktu terlalu lagi. masih banyak
pekerjaan lain yang harus dilakukan
Pukul 13.00 WIB
Parai Tenggiri Beach - SungaiLiat
Setelah
beres mengambil bagasi, saya menuju ke hotel Damai Inn Pangkal Pinang
untuk beres-beres, sholat dan bersih-bersih diri. Saya merekomendasikan
Hotel Damai Inn kepada para pembaca yang ingin mengunjungi Bangka namun
berbudget standart seperti saya. Hotel ini cukup terjangkau. hanya Rp
200rb saja permalam dengan pelayanan yang cukup ramah dan kebersihan
serta fasilitas lumayan. selain itu aksesnya cukup mudah yaitu hanya
sekitar 20 menit dari bandara.
Nah, saya merasa urusan beres-beres
dan kewajiban sholat sudah saya lakukan, sekrang saatnya menikmati
indahnya alam Pulau Bangka.
Tepat pukul 13.00 WIB, saya bersama
seorang rekan dan seorang driver yang memang kami sewa selama di
Bangka,, berangkat menuju destinasi pertama yaitu Pantai Parai di daerah
Sungailiat. jarak tempuhnya adalah sekitar 2 jam dari kota
Pangkalpinang. sepanjang perjalanan alhamdulillah lancar, dan sama
sekali gak macet seperti Surabaya.
setelah 2 jam perjalanan yang
panjang dengan kondisi Jet lag akhirnya kami sampai di Pantai Parai.
saya sempat ternganga cukup lama melihat begitu indahnya pantai ini
Pantai
Parai Tenggiri menurut sebagian besar pengunjung yang pernah ke sana,
merupakan pantai terindah dan tercantik di Pulau Bangka. Pantai ini
tergolong pantai yang modern, itu terlihat dari beberapa fasilitas yang
ada disana yang bertaraf internasional, namun jangan kuatir keasrian dan
keindahannya sangat terjaga disini. Baru-baru ini, pantai ini dijadikan
lokasi syuting oleh salah satu finalis acara tv Master Chef Indonesia
yang berasal dari Bangka.
|
view Pantai Parai |
Pantai
ini berada di daerah Matras, Sungailiat, Propinsi Bangka Belitung.
Dahulu masyarakat setempat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Hakok,
selanjutnya berubah lagi dengan nama Pantai Tenggiri. Dan sekarang
lebih terkenal dengan sebutan Pantai Parai Tenggiri. Sejak bernama
pantai Hakok sampai sekarang, pantai ini merupakan kawasan yang paling
digemari oleh warga setempat maupun pengunjung dari jauh. Keindahan
Pantai Parai ini tidak bisa diragukan lagi. Pantai ini memiliki pasir
putih yang bersih, air laut yang biru dan jernih dan dihiasi dengan
batu-batuan besar yang membentuk formasi yang indah serta pohon-pohon
kelapa yang tumbuh di tepi pantai. Jadi tak salah bila pantai ini
mendapat predikat sebagai pantai tercantik di pulau Bangka.
Di
kawasan ini terdapat sebuah resort bertaraf internasional dengan hotel
bintang 4 yaitu Parai Beach Resort. Di resort ini semua fasilitas
tersedia, seperti restoran, cafe, bar and grill, outbound, kolam renang, bahkan sport and leisure. Dengan fasilitas dan keindahan alam pantainya, membuat kawasan ini sangat cocok bagi pasangan yang sedang bulan madu.
|
Parai beach resort |
Keunikan lain pantai ini adalah, di sebelah kiri pantai terdapat gugusan bebatuan yang tertata rapi dan apik yang bernama Rock Island. Untuk menuju ke Rock Island,
pengunjung bisa melewati sebuah jembatan yang dihiasi lampu-lampu di
kanan kirinya. Pada malam hari pengunjung bisa bersantai dan menikmati
hidangan restoran yang lezat dan makanan dari bar sembari mendengarkan deburan ombak yang menerpa bebatuan tersebut. Sangat romantis kan!.
|
Saya di depan resort |
Kawasan
pantai ini dikelola oleh pihak swasta, maka tak heran bila terdapat
fasilitas nomor satu di pantai ini. Karena dikelola oleh swasta, tiket
masuknya pun lumayan mahal yaitu Rp 25.000/orang. Tapi bila dibandingkan
dengan pemandangan alam dan fasilitas yang ada, harga segitu rasanya
cukup wajar, apalagi tiketnya masih bisa ditukarkan dengan jus, soft drink atau minuman lain.
Bagaimana? berminat untuk mengunjungi Pantai cantik ini?
masih banyak tempat indah di Bangka-Belitung yang layak untuk dikunjungi
tunggu posting saya selanjutnya. to be continue.....
-M-